Penatoria, Bolsel — Sebuah karya sastra terbaru berjudul “Sudah Sampai Mana?” hasil buah pikir dan perenungan Rinaldi Potabuga, penulis muda asal Desa Tobayagan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, kini tengah mendapat perhatian luas.
Buku ini tak hanya menuai respons positif dari komunitas literasi dan kelompok organisasi pemuda lokal, tetapi juga mendapat sambutan hangat dari kalangan dunia usaha, khususnya perusahaan yang beroperasi di wilayah lingkar tambang.
Apresiasi datang dari PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM), melalui Manager CSR-nya, Muh. Rudi Rumengan. Ia mengungkapkan bahwa kehadiran karya sastra dari pemuda lokal seperti Rinaldi merupakan bukti tumbuhnya kesadaran intelektual di wilayah sekitar tambang.
“Rinaldi Potabuga merupakan representasi dari anak muda desa yang memiliki nalar kritis dan daya cipta yang kuat. Melalui tulisannya, ia mampu menyampaikan renungan-renungan yang dalam dan penuh makna,” ujar Rudi dalam pernyataannya, Senin 5 Mei 2025.
Ia juga menyampaikan rasa bangga karena dari kawasan lingkar tambang muncul sosok yang aktif bukan hanya dalam ranah kepemudaan, tetapi juga di bidang literasi, dengan karya-karya yang menyentuh sisi reflektif kehidupan.
Menurut Rudi, pemuda seperti Rinaldi bisa menjadi inspirasi bagi generasi lainnya untuk mengeksplorasi potensi mereka, tak hanya dalam jalur-jalur formal tetapi juga dalam ruang ekspresi kreatif seperti sastra.
“Figur seperti Rinaldi penting untuk terus diberi ruang. Ia bisa menjadi contoh bahwa anak muda desa juga mampu tampil sebagai pemikir dan penulis yang punya daya dobrak,” tambahnya.
Buku “Sudah Sampai Mana?” sendiri merupakan karya kedua dari Rinaldi setelah “Senandung Cinta Dalam Syariat.” Buku ini menawarkan narasi yang lembut, mendalam, dan menyentuh persoalan kehilangan, cinta yang menggantung, dan perenungan atas luka.
Karya tersebut saat ini sudah bisa dipesan dengan harga Rp 81.000. Informasi dan pemesanan dapat dilakukan lewat WhatsApp di nomor 0813-4350-7443 atau akun Instagram penulis @bulandu.
Dengan apresiasi dari berbagai pihak, harapannya karya-karya sastra dari anak daerah seperti ini semakin berkembang dan membentuk ruang budaya yang hidup di tengah masyarakat.
