RSB Tegaskan Tidak Terlibat PETI dan Bantah Didukung Oknum TNI

Bolmong53 Dilihat
banner 468x60

KOTAMOBAGU, PENATORIA — Nama Revan Sahputra Bangsawan (RSB) kembali muncul di berbagai media daring, dikaitkan dengan dugaan keterlibatannya dalam aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Bolaang Mongondow Raya (BMR).

Meski telah beberapa kali membantah, tuduhan tersebut kembali diarahkan kepadanya. Kali ini, ia disebut terlibat dalam kegiatan PETI dan diduga mendapat perlindungan dari oknum anggota TNI.

banner 336x280

“Informasi itu tidak benar. Apa yang dimuat oleh media tersebut merupakan fitnah,” ujar RSB dengan tegas.

RSB menyampaikan, meski penambangan ilegal memang sedang marak di wilayah BMR, dirinya terus dikaitkan tanpa alasan yang jelas.

“Saya tidak pernah terlibat dalam kegiatan penambangan ilegal seperti yang diberitakan. Tuduhan itu salah dan sangat merugikan nama baik saya,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti media yang memberitakan namanya tanpa terlebih dahulu meminta konfirmasi. Menurutnya, hal itu mencerminkan pelanggaran terhadap prinsip jurnalistik yang benar.

Sebagai sosok yang dikenal dekat dengan kalangan petani, RSB justru menyatakan komitmennya untuk membantu para penambang agar bisa bekerja secara resmi. Ia ingin mendorong terbentuknya koperasi penambang dan mendesak pemerintah untuk menetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), selaras dengan program Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling.

“Saya siap membantu agar kegiatan mereka bisa dijalankan secara legal dan profesional,” ucap RSB.

Sementara itu, Buyung Pontoh, salah satu petani di daerah tersebut, menegaskan bahwa ia tidak pernah melihat RSB terlibat dalam kegiatan PETI. Sebaliknya, RSB kerap memberikan bantuan, khususnya dalam mendukung pembangunan jalan perkebunan.

“Pak Revan banyak membantu para petani. Tuduhan bahwa beliau terlibat tambang ilegal tidaklah benar,” ungkap Buyung.

Hal yang sama disampaikan Robi Dayo, warga Kotamobagu. Ia merasa heran dengan pemberitaan yang menyebut nama RSB dan mengaitkannya dengan PETI. Menurut Robi, informasi tersebut merupakan bentuk fitnah.

“Itu semua tidak benar, dan saya tantang media yang menuduh untuk membuktikannya langsung di lapangan,” katanya.

Robi juga mempertanyakan motif di balik pemberitaan yang terus menyorot nama RSB, seolah menjadikannya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas aktivitas PETI di wilayah BMR.

“Nama beliau terus disebut, padahal beliau justru ingin membantu penambang rakyat membentuk koperasi. Ini terlihat seperti upaya menjatuhkan,” ujarnya.

Ia menilai isi pemberitaan sangat tendensius dan bisa menimbulkan kesalahpahaman yang lebih luas di tengah masyarakat.(***)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *